Harga Desain Interior: Panduan Lengkap Biaya & Tips Renovasi
Merencanakan renovasi atau mendesain ulang rumah/kantor tentu bikin penasaran: berapa sih biaya desain interior sebenarnya? Dalam panduan ini kita bahas tuntas harga desain interior, mulai dari metode perhitungan biaya, faktor-faktor yang memengaruhi anggaran, rincian komponen RAB (Rencana Anggaran Biaya), hingga tips hemat tanpa mengorbankan hasil. Artikel ini cocok buat kamu yang masih cari referensi awal maupun yang ingin menyewa jasa profesional di Jabodetabek dan kota besar lainnya. Yuk kita mulai santai saja, seperti ngobrol bareng teman!

Metode Perhitungan Biaya Jasa Desain Interior
Sama seperti beli nasi di warteg atau belanja sayur di pasar, jasa desain interior punya berbagai “paket” harga. Ada beberapa metode perhitungan umum:
- Per Meter Persegi. Ini yang paling sering dipakai. Desainer menghitung tarif berdasarkan luas ruangan. Contohnya, jika tarifnya Rp150.000/m² dan ruangan 20 m², maka biaya desain kira-kira Rp3.000.000. Kisaran harganya cukup variatif; laporan 99.co menyebut angka Rp100.000–300.000 per m² untuk desain rumah tinggal. Ada juga yang lebih premium, sampai Rp1.000.000/m² bagi desainer berpengalaman. Keuntungan perhitungan ini adalah transparansi; kamu tinggal kalikan luas dengan tarif. Kekurangannya, desain sederhana dan desain rumit bisa jadi dihargai sama.
- Persentase dari Total Proyek. Kadang jasa desain dihitung sebagai persentase dari total biaya konstruksi/renovasi. Umumnya sekitar 3–7% dari total anggaran proyek. Misal, jika RAB seluruh proyek renovasi Rp100 juta dan kesepakatan persentase 5%, maka biaya desainnya sekitar Rp5 juta. Metode ini lazim untuk proyek besar atau untuk mengakomodasi lingkup desain yang luas.
- Biaya Tetap (Lump Sum). Desainer juga bisa menawarkan paket harga tetap untuk keseluruhan proyek atau satu ruangan. Misalnya, paket desain satu ruang tamu lengkap dihargai Rp10 juta tetap. Kelebihannya kamu tahu pasti biaya di awal, tapi perlu definisi ruang lingkup yang jelas agar adil bagi kedua pihak.
- Per Ruangan. Ada jasa menetapkan tarif per jenis ruangan. Misal, desain kamar tidur seharga Rp3–6 juta, ruang tamu Rp5–15 juta, dapur Rp4–10 juta, tergantung ukuran dan kompleksitas. Metode ini praktis jika kamu hanya ingin menghitung satu atau beberapa ruangan saja (misalnya tidak seluruh rumah). Biasanya biaya per-ruangan lebih murah dibandingkan harga per-m² jika menghitung satu per satu ruangan.
- Konsultasi Per Jam. Untuk yang sekadar minta konsultasi atau ide tanpa gambar lengkap, jasa desain kadang ditawarkan per jam. Biayanya beragam; ada yang Rp50.000–100.000/jam untuk desainer junior, atau Rp300.000–1.000.000/jam untuk sesi konsultasi dengan tim profesional. Mirip tarif dokter atau arsitek yang konsultasi via Zoom.
- Per View/Gambar. Kalau kamu hanya butuh gambar desain (denah, 2D/3D rendering), bisa bayar per view. Contohnya jasa hanya membuat render 3D satu tampilan biaya Rp500.000–1.000.000 per view. Ini seperti beli satu halaman wallpaper yang sudah jadi gambarnya. Cocok kalau kamu mau konsep saja dan berencana kerjakan sendiri sisanya.
Setiap metode punya kelebihan sendiri. Misalnya, per meter² memudahkan perbandingan, tapi jarang memperhitungkan detail kompleksitas ruang. Persentase cocok untuk proyek skala besar dan terjamin sebanding dengan total anggaran. Per jam fleksibel untuk konsultasi ringan. Jadi, sebelum memilih, sesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi kamu.

Faktor Utama yang Mempengaruhi Harga
Harga desain interior tidak bisa disamakan untuk setiap klien. Banyak variabel yang ikut menentukan, antara lain:
- Reputasi & Pengalaman Desainer. Desainer yang sudah senior atau punya portofolio besar biasanya memasang tarif lebih tinggi. 99.co menjelaskan bahwa desainer berpengalaman cenderung lebih mahal, karena reputasi dan kualitasnya terjamin. Bayangkan saja, harga jasa desain itu mirip harga chef; chef yang terkenal memasak steak wagyu pasti lebih mahal daripada yang masih pemula.
- Lingkup Pekerjaan (Scope). Apakah kamu hanya butuh konsep saja, atau full service (desain + instalasi)? Desain sederhana (konsep/denah saja) jelas lebih murah daripada paket design & build lengkap dengan supervisi. Semakin banyak deliverables (sketsa, 3D, gambar kerja, manajemen proyek) yang kamu minta, semakin tinggi biayanya.
- Gaya Desain. Gaya minimalis cenderung lebih “hemat” karena detailnya simpel; sedangkan gaya klasik/industrial/luxe memerlukan ornament dan bahan khusus, jadi lebih mahal. Ibarat makanan: desain minimalis seperti menu paket hemat warteg, sedangkan desain mewah itu seperti hidangan fine dining. Minimalis biasanya gunakan bahan standar, sedangkan desain mewah bisa pakai marmer, kayu solid, lapisan Duco, yang jelas lebih mahal.
- Ukuran & Tipe Properti. Luas ruangan berpengaruh besar. Semakin luas area, semakin banyak waktu dan tenaga yang diperlukan. Desain studio apartemen sederhana pasti lebih murah daripada merancang villa besar. Begitu pula properti kantor/kafe (komersial) biasanya lebih kompleks daripada hunian, sehingga tarifnya bisa lebih tinggi. Medcom juga menekankan: luas area adalah faktor utama kenaikan biaya desain.
- Lokasi Proyek. Biaya hidup dan tren desain di setiap kota berbeda. Desainer di Jakarta, Bandung, Surabaya, atau Bali biasanya mengenakan tarif lebih tinggi dibanding di kota kecil. Alasannya, biaya operasional (sewa kantor, upah tukang) di kota besar lebih mahal. Jadi, permintaan desain interior di ibu kota bisa lebih menguras kantong daripada di daerah.
- Jenis Material & Furnitur. Pilihan material dalam proyek (marmer vs granit; multipleks vs solid wood) bisa melipatgandakan biaya. 99.co juga mencatat bahwa material dan furnitur premium otomatis menaikkan anggaran. Begitu pula permintaan furnitur custom (dibuat khusus) lebih mahal daripada beli produk jadi (loose furniture).
- Kebutuhan Khusus & Revisi. Kalau desain memerlukan banyak perubahan, revisi, atau ada kondisi khusus (misal menghidupkan kembali elemen tradisional), itu akan menambah pekerjaan desainer. Pasalnya, setiap perubahan memakan waktu dan detail ekstra yang berimbas ke biaya.
Singkatnya, harga desain interior itu seperti paket nasi kotak: ada nasi putih biasa, nasi uduk komplit, nasi tumpeng; beda harga karena komponennya beda. Agar estimasi lebih akurat, perhatikan semua faktor di atas sesuai konteks rumah atau kantor kamu.

Komponen Biaya Proyek Interior (RAB)
Tidak hanya desain semata, total biaya renovasi interior mencakup banyak item lain. RAB (Rencana Anggaran Biaya) interior biasanya terdiri dari:
- Biaya Jasa Desain. Ini adalah fee yang dibayar ke desainer untuk konsep dan gambar. Bisa dihitung terpisah atau sudah masuk paket. Misal, desainer senior bisa mematok Rp100–300 ribu per m² (atau lebih) sebagaimana disebutkan sebelumnya.
- Pekerjaan Sipil & Finishing. Termasuk demo (pengroposan), pengecatan, pemasangan keramik/ubin, lantai kayu/vinyl, plafon gypsum, dan pekerjaan renovasi struktural (jika ada). Biaya ini tergantung material dan luas area. Misalnya, cat tembok 5 m² mungkin 1-2 juta rupiah.
- Pembuatan Furniture Built-in. Lemari dapur, kitchen set, rak TV custom, partisi, back panel, dll. Pembuatan mebel inilah yang sering bikin biaya melonjak, apalagi jika pakai bahan premium. Contoh di Heris Kontraktor, kitchen set luas total ~5 m² dikenai Rp2,4 juta/m² untuk material multiplek + finishing HPL.
- Furnitur Lepas (Loose Furniture). Sofa, meja kopi, kasur, lemari pakaian siap pakai, dan elemen dekor (lampu, hiasan dinding). Seringkali dihitung terpisah karena dibeli dari toko furniture. Misalnya sofa bagus bisa 5–10 juta sendiri.
- Mekanikal, Elektrikal & Plumbing (MEP). Pemasangan lampu, listrik, AC, plumbing/waterproofing, speaker, colokan, dan segala instalasi teknis. Jika ada ubahan tata letak listrik atau pipa, itu masuk komponen ini.
- Dekorasi & Aksesoris. Kebutuhan seperti gorden, karpet, wallpaper, lukisan, tanaman hias, pigura. Ini komponen opsional tapi sering ditambahkan untuk finishing.
- Biaya Tak Terduga (Cadangan). Sebaiknya sisihkan sekitar 10–15% dari total RAB untuk biaya tak terduga. Seperti biaya tambahan akibat ukuran bangunan aktual berbeda sedikit, kebutuhan material meningkat, atau kebutuhan mendadak lainnya. Sebagaimana dihitung nirwanadeco.com, menyiapkan cadangan ini penting untuk mengantisipasi selisih biaya saat proyek berjalan.
Contoh sederhana tabel RAB (lihat ilustrasi di NirwanaDeco) bisa tampak seperti ini: total biaya ~Rp22 juta untuk ruang tamu minimalis, terdiri dari cat dinding, lantai vinyl, sofa, meja, lampu, tenaga kerja, dan cadangan 10%. Perinciannya: sofa ~Rp5 juta, karpet ~Rp6 juta, lampu ~Rp1,5 juta, cat & lantai ~Rp7,5 juta, tenaga kerja ~Rp4 juta, plus cadangan ~Rp2 juta (10%). Itulah mengapa penting mendiskusikan semua komponen tersebut dengan desainer supaya tidak ada biaya “tersembunyi” saat pengerjaan.
Apa yang Didapat Klien saat Menyewa Jasa Desain Interior?
Setiap jasa desain interior bisa beda pelayanan, tapi umumnya klien mendapatkan beberapa deliverables berikut:
- Konsultasi & Survei Awal. Tahap ini meliputi diskusi kebutuhan dan pengukuran lapangan. Desainer akan mengunjungi lokasi untuk mengukur area, menanyakan gaya hidup, dan mendengarkan keinginan kamu. Semua data ini jadi dasar rencana awal.
- Konsep & Sketsa Desain. Setelah briefing, desainer akan membuat moodboard (konsep suasana), layout plan (denah awal), dan sketsa kasar. Ini langkah kreatif awal agar kamu dapat gambaran umum. Misalnya memilih palet warna, gaya furnitur, serta mengoptimalkan tata letak ruangan.
- Visualisasi 3D & Rendering. Hampir semua proyek profesional sekarang dilengkapi visual 3D. Desainer membuat render interior sehingga kamu bisa “melihat” hasilnya sebelum pengerjaan fisik. Kadang juga ada walkthrough video 3D atau AR/VR untuk pengalaman lebih nyata.
- Dokumen Teknis (Gambar Kerja). Ini termasuk gambar kerja rinci, denah kerja, detail furnitur, spesifikasi material, dan petunjuk teknis lain. Gambar kerja memastikan tukang dapat bekerja sesuai desain. Tak heran, dalam persiapan lelang proyek, klien mendapat dokumen berupa gambar desain, kontrak kerja, dan perhitungan biaya (RAB) dari desainer. Jadi tidak sekadar gambar estetika, tapi lengkap sampai detail konstruksi.
- RAB & Estimasi Anggaran. Desainer yang profesional biasanya membantu membuat RAB terperinci sesuai desain akhir. Ini mencakup estimasi biaya material dan tenaga kerja seperti kita jelaskan di atas. Dengan RAB, klien tahu persis kebutuhan anggaran untuk mewujudkan desain tersebut.
- Supervisi & Koordinasi (opsional). Beberapa desainer juga menawarkan jasa supervisi proyek. Artinya, mereka memantau pengerjaan di lapangan agar sesuai gambar dan standar desain. Jika ada perubahan kecil, desainer dan kontraktor bisa segera diskusi dengan klien.
Singkatnya, saat kamu memakai jasa interior profesional, kamu mendapatkan paket lengkap mulai dari konsep kreatif hingga rencana teknis. Semua fase proyek ini membantu mewujudkan ruang impianmu sesuai anggaran. Yang terpenting, desainer bertanggung jawab menyelaraskan estetika, fungsi, dan budget agar hasil akhir memuaskan (tidak ada drama overrunning budget).
Tips Hemat Biaya Tanpa Mengorbankan Kualitas
Mendesain interior tetap bisa irit jika tahu triknya. Berikut beberapa kiat praktis ala teman:
- Siapkan Anggaran dan Referensi (Briefing Dini). Sebelum mulai, tentukan berapa maksimum budget kamu. Buat daftar prioritas: misal fokus renovasi dapur dulu, kamar anak kemudian. Kumpulkan contoh desain favorit lewat Pinterest/Instagram sebagai referensi. Dengan begitu, desainer langsung paham gaya yang kamu suka. Medcom menyarankan untuk membandingkan penawaran dari beberapa penyedia jasa agar mendapat harga dan konsep terbaik.
- Pilih Desainer yang Tepat. Bandingkan portofolio dan testimoni minimal dari 2–3 desainer atau firm. Jangan tergoda harga terlalu murah; seringkali kualitas seadanya. Pilih yang transparan dan berpengalaman. Pastikan segala kesepakatan (ruang lingkup, jumlah revisi, biaya tambahan) tertulis dalam kontrak agar tidak ada biaya tersembunyi.
- Utamakan Ruangan Esensial. Fokuskan anggaran ke area yang paling sering dipakai (misalnya ruang tamu atau dapur). Ruang lain bisa dikerjakan belakangan. Misalnya kamu bisa renovasi dapur dulu, ruang tamu setelahnya. Dengan memprioritaskan kebutuhan, kamu bisa mendapat hasil maksimal di satu ruangan tanpa mengeluarkan dana sekaligus besar.
- Gunakan Furniture & Material Alternatif. Manfaatkan furniture toko (ready stock) untuk item non-kustom. Membeli sofa atau lemari jadi bisa jauh lebih murah daripada pesan custom. Begitu pula, pilih material yang terjangkau tapi tahan lama: multipleks + HPL lebih murah daripada solid wood dengan finishing Duco. Heris Kontraktor menyarankan gunakan multipleks + HPL serta hindari mengubah struktur bangunan jika tak perlu. Misalnya, menjaga posisi dapur dan kamar mandi lama bisa menghemat biaya perpipaan. Analogi sederhananya, seperti memilih antara sate ayam biasa atau sate wagyu; hasil masih enak tapi perut tidak perlu tinggalin banyak duit.
- Cari Paket atau Promosi. Beberapa penyedia jasa interior menawarkan paket desain + build. Paket ini seringkali lebih kompetitif harganya daripada memesan terpisah. Jangan ragu bertanya ada promo atau diskon khusus.
Dengan persiapan matang dan pilihan cerdas, kamu bisa menghemat biaya desain interior tanpa merosotkan kualitas. Kuncinya adalah komunikasi terbuka dengan desainer, tahu ke mana uang dipakai, serta mengandalkan solusi kreatif dan ekonomis.
Contoh Studi Kasus & Simulasi Biaya
Untuk menggambarkan perhitungan, simak contoh sederhana berikut:
- Simulasi RAB Ruang Tamu Minimalis. Misal ruang tamu 4×5 m (20 m²) dengan konsep minimalis. Sofa 3-seater harganya sekitar Rp5 juta, karpet rajut Rp6 juta, lampu gantung Rp1,5 juta. Pengecatan dan ubin lantai Rp3 juta, tenaga kerja pemasangan furnitur & pengecatan Rp4 juta. Tambahkan 10% dana cadangan (~Rp2 juta). Total kasar RAB-nya sekitar Rp22 juta. Untuk biaya desainnya (anggap tarif Rp150.000/m²), desain denah + 3D-nya sekitar Rp3–4 juta tambahan. Hasil: tampilan akhir ruang tamu dapat diprediksi sebelum dimulai renovasi, dengan rincian anggaran jelas.
- Studi Kasus Kitchen Set. Dari pengalaman Heris Kontraktor, sebuah kitchen set luas total ~5 m² menggunakan top table dan backsplash premium (Quadra) dihitung Rp3,5 juta/m², sedangkan kabinet atas/bawah multipleks + HPL sebesar Rp2,4 juta/m². Berikut ringkasannya:
- Kabinet Bawah 1,6 m² x Rp2.400.000 = Rp3.840.000
- Kabinet Atas 1,6 m² x Rp2.400.000 = Rp3.760.000
- Backsplash 2,275 m² x Rp3.500.000 = Rp7.962.500
- Top Table 1,6 m² x Rp3.500.000 = Rp5.600.000
- Ambalan dan LED strip pelengkap: Rp1.182.500
Total: ~Rp22.425.000. Dengan mengganti material menjadi yang lebih ekonomis (misal multipleks penuh, solid surface lebih murah), biaya dapat ditekan menjadi sekitar Rp17 juta saja. Dari contoh ini, kamu bisa lihat bagaimana perubahan bahan langsung memengaruhi harga akhir.
Data di atas hanya ilustrasi. Intinya, minta estimasi kasar berdasarkan ukuran dan material yang kamu inginkan. Beberapa situs bahkan menyediakan kalkulator estimasi desain interior online untuk membantu menghitung sendiri.
Pertanyaan Umum (FAQ)
- Berapa sih kisaran harga desain interior rumah per meter? Umumnya, untuk rumah tinggal di Indonesia berkisar Rp100.000–300.000 per m². Namun, harga bisa jauh lebih tinggi jika desainer berpengalaman atau desainnya sangat kompleks (hingga Rp500.000–1.000.000/m²). Selain itu, jasa desain satu ruangan lengkap bisa mulai Rp3–15 juta per ruangan.
- Apa saja yang memengaruhi biaya akhir? Secara ringkas: luas area, jenis/gaya desain, material & furnitur yang dipilih, reputasi desainer, lokasi proyek, dan lingkup pekerjaan. 99.co menyebut kelima faktor ini sebagai penentu terbesar biaya desain. Misalnya, desain minimalis sederhana akan lebih murah dibandingkan desain klasik dengan banyak detail.
- Apakah biaya desain interior sudah termasuk belanja furnitur? Biasanya tidak. Biaya desain mencakup jasa perencanaan dan gambar saja. Pembelian furnitur dan finishing adalah RAB terpisah. Namun, beberapa paket (contohnya paket design + build) kadang sudah include instalasi dan pengiriman furnitur. Jadi pastikan klien-desainer sepakat detailnya: apakah paketnya hanya desain, atau sudah eksekusi penuh.
- Berapa lama biasanya proses desain interior selesai? Lama pengerjaan bervariasi. Fase desain (konsep, render, revisi) biasanya memakan waktu 4–8 minggu tergantung skala dan revisi. Setelah itu, fase konstruksi/pelaksanaan bisa butuh 2–3 bulan (atau lebih jika ada pengerjaan khusus). Dekoruma mencatat proses desain ~2 bulan, dilanjutkan pembangunan hingga total sekitar 3–4 bulan untuk proyek standar. Faktor seperti ketersediaan bahan dan jumlah revisi juga mempengaruhi durasi.
- Bagaimana cara memilih jasa desain interior yang tepat? Cek dulu portofolio dan testimoni. Pastikan gaya desain mereka sesuai keinginanmu. Pertemuan awal (briefing) gratis biasanya ditawarkan, jadi pakai kesempatan itu untuk merasakan vibe kerja sama. Bandingkan minimal 2-3 penawaran untuk melihat perbedaan harga dan konsep. Sebagaimana Medcom sarankan, diskusikan kebutuhan dan bandingkan konsep/biaya dari beberapa desainer. Kontrak harus jelas memuat lingkup kerja, jumlah revisi, dan jadwal pembayaran supaya tidak ada kesalahpahaman.
- Apakah ada garansi atau revisi setelah jadi? Banyak desainer memberikan 1–2 kali revisi gratis sebelum finalisasi. Garansi purna jual (perbaikan minor) biasanya tersedia beberapa bulan setelah serah terima. Sebaiknya tanyakan ini di awal. Misalnya, Dekoruma menawarkan garansi pemeliharaan 30 hari untuk hal-hal kecil dan garansi struktural 2 tahun untuk pengerjaan tertentu.
Semoga pertanyaan-pertanyaan di atas membantu menjawab rasa penasaran kamu. Bila masih bingung, tim Splusa.id siap bantu konsultasi lebih lanjut!
Mengapa Mempercayai Kami di Splusa.id?
Splusa.id bukan pendatang baru. Lebih dari 10 tahun kami membantu klien di Jabodetabek dan kota besar lainnya mewujudkan desain interior impian. Dengan puluhan proyek (hunian, apartemen, kantor, resto, hingga komersial) di portofolio, kami berkomitmen pada kualitas dan kepuasan klien. Filosofi kami sederhana: “Desain cantik bukan berarti mahal, dan transparansi biaya adalah harga mati.” Tim kami terdiri dari desainer bersertifikat, arsitek berpengalaman, dan kontraktor terlatih yang selalu mengutamakan komunikasi terbuka.
Di Splusa.id, setiap proyek adalah kolaborasi: kami mendengarkan keinginanmu, lalu menyajikannya dalam bentuk karya fungsional dan estetis. Jangan ragu lihat testimoni atau portofolio kami (selalu update) sebagai bukti kapabilitas. Intinya, pengalaman dan rekam jejak kami bisa jadi jaminan bahwa dana dan kepercayaan kamu berada di tangan yang tepat.
Hubungi Tim Splusa.id!
Sekarang giliranmu. Ingin konsultasi gratis atau mendapatkan estimasi harga desain interior untuk rumah/ruang kerjamu? Tim Splusa.id siap membantu! Cukup klik tombol konsultasi di website kami atau hubungi via WhatsApp. Mari wujudkan hunian impianmu dengan desain yang tepat dan anggaran terencana. Jangan tunda lagi, hasil cantik menantimu bersama Splusa.id!